Refrigerator Starting Relay
Pada saat motor kompresor mulai bekerja,
arus listrik mengalir ke kumparan utama (run winding). Torsi yang
ditimbulkan oleh induksi kumparan utama ini tidak cukup untuk
menggerakkan kompresor. Untuk memperbesar torsi saat kompresor mulai
bekerja (starting torque) maka motor membutuhkan bantuan tenaga yang
didapatkan dengan cara mengalirkan arus listrik ke kumparan bantu
(auxiliary winding) pada motor. Setelah putaran motor mencapai ±75% dari
putaran maksimumnya, motor tidak lagi memerlukan tambahan torsi,
sehingga torsi tambahan bisa dilepas atau diputus. Untuk memutus aliran
arus listrik ke kumparan bantu (auxiliary winding) digunakan sebuah
komponen pemutus arus yang dinamakan starting relay.
Terdapat beberapa jenis starting relay, diantaranya:
1. Relay Arus (Current Relay)
Relay ini bekerja berdasarkan induksi medan
magnet dari arus yang mengalir ke kumparan utama. Pada saat kompresor
mulai bekerja, arus yang mengalir ke kumparan utama lebih besar daripada
arus nominalnya tetapi arus yang besar ini belum cukup untuk memutarkan
poros kompresornya. Arus ini membuat induksi medan magnet pada relay
menjadi besar sehingga kontak relay menjadi terhubung (tuas penggerak
kontak relay terangkat). Dengan terhubungnya kontak pada relay, arus
listrik kemudian mengalir ke kumparan bantu. Arus yang mengalir ke
kumparan bantu ini membuat tambahan torsi pada motor, sehingga kemudian
poros kompresor bisa berputar. Seiring dengan kenaikan putaran poros
kompresor, arus yang mengalir ke kumparan utama semakin menurun menuju
ke nilai nominalnya. Ketika putaran motor mencapai 75% putaran
maksimumnya, induksi medan magnet pada koil relay tidak lagi mampu untuk
mengangkat kontak relay sehingga arus ke kumparan bantu kemudian
terputus. Walaupun torsi tambahan yang ditimbulkan oleh kumparan bantu
sudah hilang, motor tetap bisa berputar karena bebannya sudah ringan.
Relay jenis ini tidak boleh terbalik dalam pemasangannya.
2. Solid State Relay (PTC Relay)
Relay ini bekerja berdasarkan panas yang
ditimbulkan dari arus yang mengalir ke kumparan bantu. Pada saat
kompresor mulai bekerja, selain ke kumparan utama, arus mengalir juga ke
kumparan bantu melalui satu piringan (disc) yang peka terhadap
perubahan temperatur. Perubahan temperatur pada disc ini menyebabkan
perubahan nilai tahanannya. Semakin tinggi temperatur disc, semakin
tinggi pula nilai tahanannya. Pada saat kumparan motor belum mendapat
arus, disc dalam kondisi dingin (nilai tahanannya berkisar antara 15-35Ω
pada temperatur 28-32°C). Ketika kumparan mulai mendapat tegangan
listrik, arus akan mengalir langsung ke kumparan utama dan arus yang
mengalir ke kumparan bantu akan melalui disc. Karena dilewati arus,
temperatur disc kemudian naik sehingga disc akan menghambat arus yang
mengalir ke kumparan bantu. Setelah putaran motor mencapai 75% putaran
maksimumnya, arus yang mengalir ke kumparan bantu akan menjadi sangat
kecil.