Refrigerant Pressure Gauge
Ada dua jenis pressure gauge, yaitu:
1. Pressure gauge teknikal (technical pressure gauge)
2. Pressure gauge mutlak (absolute pressure gauge)
1. Pressure gauge teknikal (technical pressure gauge)
2. Pressure gauge mutlak (absolute pressure gauge)
Cara membedakan pressure gauge teknikal dan pressure gauge mutlak sangat mudah, yaitu:
Secara sederhananya apabila koneksi pressure gauge terbuka ke atmosfir dan menunjukkan nilai “0” maka gauge ini adalah jenis pressure gauge teknikal tetapi apabila menunjukkan nilai “1.013 bar / 14.7 psi” maka gauge ini adalah jenis pressure gauge mutlak.
Secara sederhananya apabila koneksi pressure gauge terbuka ke atmosfir dan menunjukkan nilai “0” maka gauge ini adalah jenis pressure gauge teknikal tetapi apabila menunjukkan nilai “1.013 bar / 14.7 psi” maka gauge ini adalah jenis pressure gauge mutlak.
Catatan: tekanan atmosfir bervariasi
tergantung dimana kita melakukan pengukuran,. Tekanan 1.013 bar / 14.7
psi didapat jika pengukuran dilakukan di titik 0 meter dpl.
Jadi:
Tekanan mutlak = tekanan teknikal + tekanan atmosfir
Jadi:
Tekanan mutlak = tekanan teknikal + tekanan atmosfir
Pressure Gauge standard untuk sistem
pendingin selain terdapat skala tekanan, juga terdapat skala
temperatur-nya. Yaitu hubungan antara tekanan dengan temperatur-nya.
Pada umumnya kita mengetahui bahwa titik
didih air adalah 100 °C. Tetapi sebenarnya air juga bisa mendidih pada
temperatur 25 °C atau pada titik temperatur yg lainnya mis. 45 °C.
Jadi titik didih air yg 100 °C itu adalah
ketika tekanan yg bekerja pada air sebesar 1 atmosfir. Jika tekanan kita
buat menjadi 2 atmosfir misalnya, maka air akan mulai mendidih pada
temperatur yg lebih tinggi, yaitu 120 °C. Begitu juga sebaliknya apabila
tekanan yg bekerja pada air tersebut dibawah 1 atmosfir maka titik
didih air akan dibawah 100 °C.
Jadi titik didih suatu zat akan dipengaruhi oleh besarnya tekanan yg bekerja pada zat tersebut.
Air adalah refrigerant juga. Dalam sistem
pendingin, air dipakai sebagai refrigerant tingkat kedua (secondary
refrigerant). Biasanya digunakan pada Chiller system.
Seperti halnya refrigerant yg lebih umum
dikenal seperti R-22, R134a, R404A atau yg lainnya, air juga memiliki
kode refrigeran yaitu R-718.
Pressure gauge seperti gambar diatas adalah Pressure Gauge standard untuk sistem pendingin.
Dalam beberapa pressure gauge sering
dimasukkan juga sejenis cairan yaitu glycerine yang berfungsi untuk
meredam getaran jarum penunjuk, sehingga pembacaan bisa lebih stabil